BAB II
TELAAH PUSTAKA
Preservasi
merupakan gerakan pelestarian yang dapat dilakukan oleh beberapa bidang ilmu
seperti Lingkungan, Budaya, Arsitektur dan lain-lain. Kegiatan ini merupakan
pekerjaan yang cukup kompleks, namun akan berhasil baik jika dilakukan secara
terintegrasi pada bebarapa bidang.
Pendekatan
dan metode pelestarian menurut Charter (1981) dan Catanese dan Snyder ( 1979) :
Preservasi adalah upaya melindungi bangunan-bangunan, monument dan lingkungan
dari kerusakan serta mencegah proses kerusakannya. Dalam Piagam Burra
disebutkan bahwa preservasi adalah pemeliharaan suatu tempat tetap sesuai
aslinya serta mencegah kerusakan. Preservasi menjadi paying semua kegiatan
preservasi.
Artikel:
“Kebun Raya Bogor Siapkan Beragam Solusi untuk
Atasi Persoalan Sampah”
Kota
Bogor, Humas LIPI. Persoalan sampah di Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun
Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) atau sering disebut Kebun Raya Bogor
memang perlu mendapatkan perhatian signifikan. Lihat saja, pihak Kebun Raya
Bogor mencatat bahwa rata-rata terkumpul 10 ton sampah per tahun, bahkan
trennya semakin meningkat setiap tahun.
Enny Sudarmonowati, Deputi Bidang Ilmu
Pengetahuan Hayati (IPH) LIPI mengungkapkan, perlu beragam solusi untuk
mengatasi persoalan ini. "Kebun Raya Bogor menghadapi masalah sampah
anorganik dari pengunjung, terutama sampah plastik dan kaleng. Banyak
pengunjung meninggalkan sampah berserakan, membuat Kebun Raya tidak nyaman
dipandang mata," katanya dalam kegiatan Festival Peduli Sampah 2017 di
Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (25/2).
Oleh
karena itu, Enny menyebutkan, pihaknya saat ini tengah berupaya dengan berbagai
solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya adalah dari hal terkecil
dengan memunculkan kesadaran sikap dan perilaku pengunjung untuk menjaga
kebersihan kawasan Kebun Raya Bogor dari sampah.
Kepala PKT Kebun Raya LIPI, Didik Widyatmoko
menyambung, solusi lainnya yang akan dilakukan adalah mengolah sampah anorganik
agar memiliki nilai ekonomis, sekaligus meminimalisir sampah yang dibuang ke
tempat pembuangan akhir (TPA). “Kami ingin membuat sampah-sampah plastik ini
jadi lebih bermanfaat dengan daur ulang. Ini juga bagian dari edukasi ke
masyarakat, bahwa sampah juga bisa diolah dan dapat mendatangkan mata
pencaharian,” ungkapnya.
Sayangnya, proses daur ulang masih terkendala
dengan alat, khususnya alat pencacah sampah plastik. Pihak Kebun Raya Bogor
masih belum memiliki alat instalasi pengolah sampah anorganik ini. Namun
demikian, Didik katakan, pihaknya akan mengalokasikan anggaran untuk alat
instalasi tersebut. “Kami juga akan menggandeng Pemerintah Kota Bogor dalam
pengelolaan sampah ini,” sambungnya.
Tidak hanya itu saja, Kebun Raya Bogor juga
akan menggandeng sejumlah komunitas peduli sampah untuk mengatasi persoalan
sampah dan daur ulangnya. Kemudian, juga menggalakkan pendidikan lingkungan
kepada masyarakat agar memiliki kesadaran malu membuang sampah sembarangan.
Dikatakan
Didik tak hanya mengenai sampah saja, pihaknya melakukan kombinasi pula berupa
pembagian 10.000 bibit tanaman secara gratis kepada masyarakt yang sudah
dilakukan tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan disamping hidup terbebas dari
sampah, masyarakat pun dapat menikmati hidup secara sehat. (dnh/ed: pwd)Kota
Bogor, Humas LIPI. Persoalan sampah di Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun
Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) atau sering disebut Kebun Raya Bogor
memang perlu mendapatkan perhatian signifikan. Lihat saja, pihak Kebun Raya
Bogor mencatat bahwa rata-rata terkumpul 10 ton sampah per tahun, bahkan
trennya semakin meningkat setiap tahun. (http://lipi.go.id/berita/kebun-raya-bogor-siapkan-beragam-solusi-untuk-atasi-persoalan-sampah/17753)
Dari
artikel tersebut diperoleh bahwa salah satu masalah yang dihadapi pada Kebun Raya
Bogor adalah masalah sampah atau lebih umumnya yaitu masalah lingkungan. Maka
upaya pelestarian yang sesuai untuk Kebun Raya Bogor adalah upaya preservasi.
Upaya
preservasi dipilih karena kegiatan tersebut berupa upaya-upaya yang dilakukan
untuk melindungi bangunan-bangunan, monument dan lingkungan dari kerusakan
serta mencegah proses kerusakannya. Karna lingkungan yang tercemar oleh sampah
yang ada, maka upaya preservasi yang digunakan.