REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Lokalisasi Bangunsari Surabaya
direncanakan bakal tutup tahun ini. Pasalnya, dana kucuran dari
Kementrian Sosial sebesar Rp. 459 juta dianggap mampu 'memandirikan'
ratusan PSK (Pekerja Seks Komersial) yang ada di wilayah tersebut.
Drs H Khoirun Syaib, Wakil Ketua IDEAL (Ikatan Dai Area Lokalisasi)
mengatakan, dana tersebut akan disalurkan kepada 153 PSK yang saat ini
masih 'beroperasi' di Bangunsari.
"Masing-masing akan mendapatkan sekitar Rp. 3 juta," ujarnya.
Dana itu kemudian akan digunakan PSK untuk keluar dari jeratan dunia
hitam dengan membuka usaha lain seperti warung kelontong, warung nasi,
dan sebagainya.
Sebelumnya, tambah Khoirun, IDEAL dengan gencar sudah memberikan
sentuhan rohani kepada PSK agar memiliki keinginan keluar dari jalan
maksiat. Ia pun bersama anggota IDEAL lainnya akan membujuk PSK untuk
memanfaatkan dana dari Kementrian Sosial tersebut. Jika mereka sudah
mengajukan diri, maka IDEAL dengan Dinas Sosial Pemerintah Kota Surabaya
akan melakukan pelatihan-pelatihan keterampilan dan bisnis, kemudian
baru memulangkan PSK ke kampung halaman.
Lebih lanjut Khoirun mengatakan, pihaknya yakin lokalisasi Bangunsari
tahun ini bisa ditutup. Karena permintaan dan pernyataan sikap dari
para PSK sudah banyak. Mereka juga sangat mengharapkan bantuan dana itu
untuk membuka usaha.
Seperti yang diungkapkan Tina (38), seorang PSK yang sudah beroperasi
di Bangunsari selama 7 tahun. Ia mengaku, sudah beberapa bulan terakhir
hatinya tersentuh ingin keluar dari dunia maksiat. Namun niat itu
terpaksa ia tunda karena belum ada rencana usaha lain selain menjadi
wanita penghibur.
"Sekarang waktu yang tepat, saya akan gunakan uang dari pak Menteri
buat buka usaha warung kelontong," kata Tina di sela-sela acara
penerimaan bantuan dana oleh Kementrian Sosial kunjungan di Lokalisasi
Dupak Bangunsari, Kecamatan Krembangan, Jumat (17/2).
Menteri Sosial Republik Indonesia, Salim Segaf Al-Jufri yang
melakukan kunjungan ke Bangunsari mengatakan, pemberian bantuan dana
kepada wanita rawan sosial ekonomi sangat diperlukan agar mereka dapat
mandiri dan dapat meninggalkan pekerjaannya saat ini dengan membuka
usaha.
Sebelum berkunjung ke Bangunsari, Mensos terlebih dahulu melakukan
pertemuan dengan Walikota Surabaya beserta jajarannya di Balaikota
Surabaya. Dalam kesempatan itu, Salim memaparkan bahwa pemerintah jangan
hanya sekadar melakukan pembinaan dan memulangkan PSK. Tetapi juga
harus melakukan pendampingan saat PSK sudah menjalankan usaha yang baru.
Pemerintah Kota, menurutnya, harus terus memantau pelaksanaan usaha
yang dilakukan PSK tersebut. Bahkan kalau perlu, mendampingi hingga
mendapat pekerjaan selain berwirausaha. "Yang lebih sulit itu kan
pendampingan, tujuannya agar mereka tidak kembali lagi 'berjualan' jika
usaha yang mereka lakukan tidak berhasil," ucap Salim.
Menteri Sosial juga berharap agar segenap masyarakat beserta
kelembagaan lain untuk lebih sinergis bersama-sama mengentaskan
permasalahan sosial yang ada. Salah satunya dengan tidak melakukan
diskriminasi terhadap PSK saat kembali ke masyarakat.
Tanggapan:
tanggapan saya sangat positif terhadap apa yang dilakukan kementrian
sosial tersebut. mengapa? karena hanya dengan cara-cara tersebut
setidaknya bisa membubarkan tempat-tempat lokalisasi dan saya berharap
itu semua berjalan di semua tempat lokalisasi yang ada di Indonesia dan
berjalan lancar tanpa adanya hambatan sedikitpun.
Jalan Keluar: menurut saya jalan keluar untuk membubarkan lokalisasi yang ada, yaitu
-
kerja sama antara pemerintah dengan warga disekitar tempat lokalisasi
tersebut yang merasa terganggu dengan tempat tersebut. misalnya: bekerja
sama untuk mengadakan penyuluhan-penyuluhan mengenai bahaya dari seks
bebas, mengadakan siraman-siraman rohani terhadap PSK yang ada pada
tempat tersebut
- untuk
pemerintah sendiri sebaiknya untuk memberikan lapangan pekerjaan untuk
para PSK tersebut sehingga mereka tidak akan kembali ke pekerjaan
lamanya. tetapi, saya harapkan lapangan pekerjaan tersebut beroperasi
dengan baik sehinggak PSK tidak akan kembali ke tempat tersebut
-
pada intinya lokalisasi tidak akan merebak, apabila tidak ada pelaku
pembentukan lokalisasi tersebut dan semua wanita bisa menjaga diri agar
tidak terbawa hasutan dan berfikir panjang untuk kedepannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar